Pada posting ini, mungkin Anda terkejut! Karena ada satu lagi faktor kebiasaan yang memberi andil besar Anda terserang diabetes. Apa kebiasaan itu? MARAH-MARAH. Ya, kebiasaan suka marah, tidak bisa mengendalikan emosi, ternyata dapat memicu Anda mudah terserang diabetes. Mengapa demikian? Simak hasil penelitian yang dirilis di Journal of Behavioral Medicine berikut ini.
Penelitian ini dilakukan oleh Vera K. Tsenkova, Deborah Carr, Christopher L. Coe, Carol D. Ryff dengan subjek 939 orang dewasa tanpa diabet. Bertujuan untuk menyelidiki hubungan-hubungan beberapa indikator, pada kemarahan, adipositas, dan metabolisme glukosa nondiabetes dalam survei nasional dewasa. Bila beberapa penelitian sebelumnya telah berhasil mengetahui hubungan kemarahan dengan penyakit kardiovaskular, penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi banyak mengenai hubungan marah dengan penyakit diabetes.
Segaris dengan sinyalemen sebelumnya, bahwa ada hubungan antara kemarahan dan penyakit diabetes, penelitian ini juga menunjukkan data yang kuat mengenai hubungan tersebut. Sehingga para peneliti pun menganjurkan untuk memasukkan “kemarahan” sebagai salah satu faktor menentukan dalam diabetes type 2.
Specifically, the analyses suggest that anger expression should be included among the established risk factors for type 2 diabetes, and that its relationship to glucose metabolism, particularly among at-risk people, deserves further attention as a major vulnerability factor (Vera K. Tsenkova: 8:2012).Vera Tsenkova menjelaskan bahwa orang-orang yang sering kehilangan kesabarannya lebih mudah mengalami resistensi insulin daripada mereka yang tenang saat menghadapi situasi tertentu. Kemarahan dapat meningkatkan kinerja hormon yang menghalangi proses pengendalian gula darah. Akibatnya orang-orang yang suka marah akan cenderung berisiko lebih tinggi mengalami diabetes daripada orang yang sabar.
Ada joke menarik dari Menshealth saat turut memberitakan rilis hasil penelitian ini. Apa katanya? “Saat kamu tiba-tiba saja ditelikung pengendara motor di jalan, jangan coba-coba buka mulut!, karena kamu bisa terkena diabtes! He he he.
Itulah mengapa agama juga selalu mengingatkan agar tidak suka marah dan memilih bersabar. Masih ingat sabda Nabi yang sedikit tapi maknyus ini? “لا تغضب ولك الجنة“Jangan marah maka kamu masuk surga.” Ternyata ada banyak sekali manfaat menahan marah, termasuk diantaranya adalah hasil penelitian ini, “bisa mengurangi resiko terserang diabetes”.
Namun risiko diabetes ini juga tak bisa dihindari hanya dengan menahan kemarahan atau melatih kesabaran saja. Setiap orang dituntut untuk memiliki pola makan yang benar serta menyeimbangkannya dengan olahraga atau aktivitas fisik lainnya agar terhindar dari penyakit gula ini.
Daripada sekadar menerima informasi hasil penelitian ini, bagi para dokter, mahasiswa kedokteran, atau siapa saja, yang sedang mengerjakan skripsi kesehatan, bisa menggunakan hasil penelitian ini untuk dijadikan referensi. Anda bisa download hasil penelitian ini di sini. Lengkap dari Abstrak, Metode, Penghitungan, Hasil, dan Diskusi hasil penelitian.
Lagi-lagi saya bertanya, kapan ada penelitian-penelitian seperti ini yang dilakukan kampus-kampus dan di rilis di media online. Kita berharap para pakar kesehatan kita juga sama-sama berusaha memajukan kesehatan masyarakat melalui penelitian semacam dan dapat disosialisasikan sampai ke desa-desa. Karena di desaku ada banyak orang berumur 40 ke atas, dan umumnya wanita, terserang diabetes. Beberapa di antaranya sudah meninggal.
Itulah sedikit ulasan tentang bahaya marah-marah yang bisa memicu penyakit diabetes. Semoga bisabermanfaat dan membantu Anda menjaga kesehatan diri dan keluarga.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan sungkan-sungkan kasih komentar ya ...
Mari kita berdiskusi dan menuangkan ide dengan sopan dan bebas.