Sepeda Onthel Unidentified

Para onthelis yang terhormat. Tolong saya donk. Saya dapat sepeda sudah benar-benar blawukan he he he saking banyaknya karat. Sedikit saya bersihkan, setelah agak bisa dilihat saya mulai identifikasi. Berdasar trawangan kasar ini adalah sepeda laki-laki, he he he siapapun tahu bro kalau ini sepeda laki karena ada stang panjang di atas. Ya itu saja yang saya tahu. Karena itu tolong bantu identifikasi ya. Penampakan Utuh
Ciri-ciri: Nomer Rangka Frame ada di sebelah kiri bawah jok. Bertuliskan SR0 99019 dua angka terakhir kurang jelas entah 19 atau 78.
Sambungan bawah sadel tidak melingkar sempurna.
Ada lubang oli di bawah dan lubang rem di atas
Tidak ada lupang patek emblem. Emblem sudah hilang, dan lampu holder model o
Steer dan gir depan (piringan) merk phoenix ada gambar burung. Masih ragu apakah ini ori bawaan dari framenya. Sudah bisa jalan sempurna, tapi belum sempat repainting. Masih apa adanya. Karena masih proses identifikasi. Tolong agan onthelis dan para prof onthel sudi mengomentari.

Alhamdulillah Ujian Hari Ini Terjalani dengan Baik

Setelah menunggu berbulan-bulan, akhirnya sampailah hari ini pada ujung penantian. Yakni dilaksanakannya ujian tesis saya. Persiapan yang telah dilaksankan sebelumnya, dipertaruhkan dalam kancah ujian hari ini.
Presentasi hasil penelitian saya tampilkan dalam bentuk slide, yang menggambarkan keseluruhan hasil penelitian yang saya temukan. Sedikit tegang memang, tapi dengan cara pengujian yang santai akhirnya mengendor dan ketegangan pun hilang. Ujian pun terlaksana dengan baik.
Meski tidak semua temuan dapat diungkapkan secara komprehensif, namun cukup dapat menggambarkan kekuatan teori dalam analisis data.
Ya semoga ini menjadi awalan yang baik pada penulisan selanjutnya karena ada keinginan untuk melanjutkannya pada penelitian lanjut, serta kalau mungkin dapat dipublikasikan dalam bentuk buku. Amin.

Infotainment Kok Menyoroti Tarif Ustadz

Agak miris melihat gosip infotainment  hari  ini. Penghasilan  ustadz dan ulama di ungkit-ungkit karena di antaranya  mempunyai gaya hidup mewah. Alih-alih karena mereka berdakwah, tentu tidak selayaknya berperikehidupan yang serba mewah. Tapi dengan gaya gosip infotainment, hiperbolisasi pada unsur-unsur yang mengantarkan pemirsa menuju pada satu pemahaman "ustadz bergaya hidup mewah" terlihat sangat tidak fair.

Menurut saya sendiri sih, bergaya hidup mewah dengan indikasi mempunyai banyak mobil dan motor mewah, bisa oleh siapa saja, baik ustadz maupun penyanyi, artis senetron, dll. Bahkan  nilai  plus-nya,  kalau ustadz mempunyai barang-barang mewah tersebut ustadz dapat bersaing di dunia selebritis. Bahkan bisa menjadi satu ikon penting di dunia yang selama ini dimonopoli para artis.

Bila ada cita-cita ingin kaya misalnya, seseorang mungkin sudah tidak lagi hanya berfikir menjadi artis, tapi juga menjadi seorang ustadz. Hmm,  menarik bukan? Meski  awalnya disugesti oleh  kekayaan, tentu karena cita-citanya  sebagai  ustadz, dia akan berusaha belajar banyak untuk menjadi ustadz, belajar mengaji, belajar ilmu fiqih,  belajar bahasa arab, belajar ilmu mantiq, balaghah, dan tentunya ilmu-ilmu akhlaq.

Pada ilmu yang paling akhir saya sebut inilah dapat mengantarkan seseorang dalam  memahami  kekayaan. Tentu masih lebih baik dapat mengaji,  paham ilmu fiqih, dan paham ilmu agama lain plus punya motor gede. Motor gede yang dipakai ustadz masih lebih barokah, karena telah dengan setia  mengantarkan  sang ustadz menuju ke pengajian-pengajian, daripada motor gede artis yang dipakai mengantarkan artis ke panggung menyanyi. Urusan pamer atau tidak, kembalikan saja kepada hati masing-masing. Dengan kacamata paling sederhana saja, kita sudah dapat menilai lebih baik mana, sama-sama  punya motor gede, yang satu ahli menyanyi dengan banyak membuka aurat, yang satu ahli  berdakwah menyeru pada hal-hal baik.

So, mohon  dengan hormat kepada siapa saja yang memproduksi gosip infotainment, tolong cari  angle  lain tentang  ustadz yang tidak menimbulkan rasa merendahkan mereka. Karena sangat kentara  arahan gosip  tersebut bahwa masyarakat diajak untuk merendahkan ustadz yang bergaya hidup mewah.

Ya semoga  siapa-saja  menjadi terketuk  hatinya.

Selesai Print Post-Colonial Studies Reader The Key Concepts

Alhamdu lillah, hari ini selesai print buku yang selama ini kubutuhkan untuk  persiapan ujian, The Post-Colonial Studies Reader The Key Concepts. Buku penting untuk memahami teori poskolonial. Berisi kata-kata penting, term-term yang sering  digunakan  para  tokoh  dalam teori poskolonial.
Buku yang disusun oleh Bill Ashcroft dan kawan-kawan ini  sangat  tepat  untuk dijadikan  sebagai  pegangan dalam memahami  teori poskolonial. Layaknya sebuah kamus, setiap  term  didefinisikan  dengan  apik  sesuai dengan pandangan tokoh-tokoh poskolonial. Setiap  bagian selalu disertakan  bacaan-bacaan lanjut yang dapat menolong mahasiswa mencari rujukan lain  dan  lebih dalam  pada buku-buku poskolonial.
Semoga buku ini dapat bermanfaat sebagai  koleksi keluarga, dapat dibaca sampai anak  cucu besok. Amin.