Gunung Tangkuban Perahu |
Mbah Rono ini memprediksi ketinggian semburan pasir dan abu vulkanik letusan pada Senin lalu mencapai 500 meter dari pusat kawah. Atau dapat dikatakan melebihi lapangan parkir yang jaraknya hanya sekitar 200 meter dari pusat kawah. Letusan itu ditandai dengan tremor, getaran yang menunjukan pergerakan energi dari bawah ke permukaan dengan waktu yang relatif lama hingga tiga jam.
Menurut dia Dr. Surono (nama asli dari Mbah Rono), rilis energi dari perut gunung tidak terlepas dari aktivitas kegempaan yang relatif tinggi. Suplai energi juga terus terjadi. Sepanjang Selasa, sedikitnya 5 kali gempa vulkanik dalam terekam oleh alat.
Akibat dari kejadian hari ini, setidaknya ada banyak pedagang yang biasanya berdagang di area puncak mulai dievakuasi, untuk menghindari jatuhnya korban akibat letusan gunung Tangkuban Perahu.
Tapi yang jelas, semoga letusan apapun bentuknya, pemerintah dan masyarakat sekitar sudah dapat mengantisipasinya dengan baik, sehingga kerugian dalam bentuk apapun dapat diminimalisir. Gunung meletus memang kejadian alam, tidak bisa di stop agar jangan meletus sekarang tapi bulan depan saja. Karena itu tanggap bencana terhadap segala bentuk bencana alam harus terus menjadi fokus utama di negeri seribu gunung ini. He he he jadi ingat satelit Io, bulannya planet Jupiter yang gunungnya meletus terus-menerus hingga lavanya jadi lautan.
Semoga saja letusan gunung Tangkuban Perahu kali ini tidak sampai merubah posisi “tangkuban perahu” di atas gunung, kalau bergeser atau berubah bentuk, akan susah juga memberi nama baru pada gunung tangkuban perahu. He he he butuh Sangkuriang lagi untuk membuatkan perahunya. :)
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan sungkan-sungkan kasih komentar ya ...
Mari kita berdiskusi dan menuangkan ide dengan sopan dan bebas.