Olahraga Lari Tanpa Sepatu Belum Tentu Lebih Sehat

Berlari - Benarkah lari tanpa sepatu alias telanjang kali lebih menyehatkan? Ternyata ini hanya mitos. Penelitian terbaru menyatakan bahwa lari menggunakan sepatu atau tidak sama-sama mempunyai potensi cedera yang sama. Tidak ada bukti yang bisa menyatakan bahwa lari dengan sepatu atau telanjang kaki lebih baik atau lebih buruk.

Hasil studi yang dirilis online sejak 26 Feb 2013 di jurnal Footwear Science menunjukkan bahwa tidak ada bukti yang meyakinkan kalau olahraga lari bersepatu mempunyai potensi cedera lebih tinggi, sama, atau kurang daripada lari tanpa sepatu.

There is no conclusive evidence that barefoot running has more, equal or less injuries than shod running.

Penelitian ini dilakukan oleh Benno Nigg dan Hendrik Enders, dipublikasikan dengan judul Barefoot running – some critical considerations, pada kategori Footwear Science. Dalam abstraknya, peneliti menyebut bahwa tujuan penelitiannya untuk membahas perbedaan kinematik dan kinetik antara lari bersepatu dan telanjang kaki, efek olahraga, dan frekuensi cedera yang dimungkinkan.



Masalah mengenai cedera yang mungkin diakibatkan oleh pengguna sepatu saat lari karena posisi kaki yang pertama menahan tubuh adalah tumit dan bukan ujung kaki di bawah jari, tidak dapat digeneralisasi sebagai penyebab cedera karena banyaknya variasi pendaratan kaki saat lari.

Sebagai jawaban atas kritik mereka yang lebih suka berlari tanpa sepatu, peneliti menjawab:

From a biomechanical point of view, injuries are a result of overloading of a given structure. The internal active forces in the lower extremities are about 500% higher than the internal impact forces. Consequently, these impact forces may not be the major reason for potential running injuries.

Ditunjukkan bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi kemungkinan cidera yang terjadi saat berlari, di antaranya adalah: permukaan kaki, jenis sepatu, kecepatan lari, serta perbedaan individual.

Menurut peneliti, penambahan berat pada kaki karena beban sepatu tampaknya tidak memiliki efek negatif pada lari sampai pada 'massa ambang' dari sekitar 200 sampai 250 g. Dengan demikian sepatu tidak berarti member beban tetapi lebih memberikan rasa nyaman pada saat berlari.

Karena itu, sebagai bentuk sugesti dari hasil penelitian tersebut, peneliti menyatakan bahwa kenyamanan individu saat berlari, baik pakai sepatu ataupun bertelanjang kaki, adalah hal yang lebih penting. Tidak ada perbedaan antara keduanya. Semakin nyaman seorang pelari mengggunakan sepatu atau tidak akan semakin baik larinya.

Anda dapat mendownload hasil penelitian ini dalam bentuk PDF pada gambar di bawah.

lari tanpa sepatu belum tenntu sehat

Demikian sedikit informasi mengenai masalah dan perbedaan antara olahraga berlari memakai sepatu dan tidak memakai sepatu. Ternyata antara keduanya tidak lebih sehat dan tidak lebih buruk. Orang dapat memilih memakai sepatu atau tidak saat olahraga sesuai dengan tingkat kenyamanan olahraga berlari yang dirasakannya.

Judul artikel: Olahraga Lari Tanpa Sepatu Belum Tentu Lebih Sehat
Kategori :
Diposting pada: Sabtu, Juni 01, 2013
Link Tautan: http://kangbull.blogspot.com/2013/06/olahraga-lari-tanpa-sepatu-lebih-sehat.html
Mari berbagi pengetahuan dengan menyebarkan artikel ini melalui akun sosial, Facebook, Twitter, dan Google+ Anda. Kebiasaan kecil dan ringan tapi besar untuk menambah wawasan kita.

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan sungkan-sungkan kasih komentar ya ...
Mari kita berdiskusi dan menuangkan ide dengan sopan dan bebas.