Bayi memang masih mempunyai kelemahan pada proses metabolismenya, karena itu pemberian MPASI juga perlu berhati-hati. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memberikan MPASI sesuai dengan umur bayi yang sedang menyusu. Diantara hal yang perlu diperhatikan adalah cara pemberian, teksture, frekuensi, dan jumlah makanan untuk bayi.
Dengan mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan asupan MPASI ini setidaknya seorang ibu dapat merawat bayi dengan lebih baik melalui cara dan takaran asupan yang benar. Jangan lupa juga membaca posting sebelumnya mengenai cara menghindari kebiasaan anak bermain di malam hari dan cara melatih motorik halus anak.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan asupan MPASI sebagaimana pernah disampaikan Dr Titis dalam Seminar Media BFW 2013 “Breastfeeding Support: Closed to Mothers” di kantor IDAI, Jl.Dempo, Matraman, Jakarta Pusat:
Cara memberikan MPASI kepada Bayi
Cara Memberi
Dalam memberikan MPASI, gunakanlah prinsip responsive feeding yaitu kenali tanda kalau bayi sudah lapar atau kenyang. Biasanya saat pertama diberi makanan baru, bayi akan bersemangat. Namun perlu diperhatikan bahwa makanan anak juga ada batasnya, so jangan banyak-banyak. Apabila ibu juga terlalu bersemangat, ibu cenderung terus menyuapi si kecil, padahal ini juga tidak baik. Bila anak dipaksa untuk makan padahal bayi sudah menolak, hal ini akan membuatnya menangis dan muntah.
Waktu Memberi
Dalam memberi asupan MPASI, sebaiknya beri MP-ASI secara konsisten dan teratur supaya anak tahu kapan waktunya ia makan. Jeda waktu pemberian makanan baru juga harus dilakukan empat sampai tujuh hari. Hal ini dilakukan untuk mengetahui reaksi alergi anak terhadap makanan.
Jumlah Asupan MPASI Berdasar Umur Bayi
jumlah makanan pendamping ASI di tiap tahapan usia pun perlu diperhatikan ketika bayi diberi MP-ASI, seperti berikut ini:
1. Usia 6-8 bulan
Menurut Dr Titis, mulailah memberi bayi bubur yang halus, lembut, dan cukup kental, kemudian dilanjutkan secara bertahap menjadi lebih kasar. "Cukup kental dalam artian saat disendok bubur itu tidak jatuh. Banyak ibu yang memberi bubur encer karena takut anaknya tidak bisa menelan, padahal umur enam bulan bayi sudah bisa melakukannya kecuali kalau ada gangguan," kata Dr Titis.
Pemberian ASI pun harus tetap sering dilakukan. MP-ASI bisa diberikan dua sampai tiga kali sehari tergantung dari nafsu makan si anak. Jika perlu, bisa diberi selingan satu sampai dua kali. Jumlahnya bisa dimulai dengan memberi 2-3 sendok bubur kemudian secara bertahap ditingkatkan sampai setengah mangkuk.
2. Usia 9-11 bulan
Di periode ini, anak sudah bisa diberi makanan yang dicincang atau disaring kasar yang biasanya dijadikan nasi tim atau nasi lumat. Kemudian, tekstur ditingkatkan semakin kasar sampai pada tahap makanan yang bisa dipegang atau diambil dengan tangan. Dalam sehari, berikan tiga sampai empat kali sehari dengan satu sampai dua selingan. Tapi, pemberian ASI harus tetap dilakukan.
"Jumlah pemberiannya bisa setengah mangkuk aatau 125 ml sekali makan," ujar Dr Titis.
3. Usia 12-23 bulan
Di usia ini, anak bisa diberi makanan keluarga yang masih dicincang kasar atau disaring kasar jika diperlukan. Frekuensinya tiga atau empat kali sehari dengan satu sampai dua selingan. ASI juga tetap diberikan dan takaran makanan pendamping ini sebanyak 3/4 sampai satu mangkuk.
Itulah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan MPASI kepada bayi. Dengan mengetahui ini setidaknya seorang ibu atau ayah dapat mengetahui cara memberi MPASI, waktu yang tepat, serta jumlah yang pas untuk bayi. Seorang anak akan menjadi berkualitas secara jasmani dengan usaha baik dari orang tua. Memberi makanan tambahan kepada bayi berupa MPASIsangatlah dianjurkan sehingga bayi semakin sehat dan bertumbuh secara fisik dengan baik.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan sungkan-sungkan kasih komentar ya ...
Mari kita berdiskusi dan menuangkan ide dengan sopan dan bebas.