Treatment Tepat Agar Anak Berhenti Ngompol

Anak ngompol - Bagaimana cara yang pas agar anak kita berhenti ngompol? Sebenarnya ada beberapa treatment yang bisa dilakukan orang tua untuk menagani masalah ngompol. Namun terkadang tidak semua cara tersebut bisa berjalan dengan baik. Untuk menemukan treatment yang tepat, Anda bisa mencoba beberapa cara penanganan dan terus meneliti kebiasaan harian anak mulai dari pola makan dan permainan. Anda juga perlu riset kecil untuk menemukan alternatif cara menghentikan kebiasaan anak mengompol.

Memang merepotkan kala anak kita yang sudah beranjak besar, 4 tahun ke atas, masih saja ngompol. Tempat tidur, baju, dan lain-lain tentu akan menjadi bau dan sangat merepotkan.

Beberapa tips berikut ini mungkin bisa menjadi alternatif, sehingga pilihan cara menanggulangi anak ngompol semakin banyak dan bisa dicoba berbagai setrategi. Sebagaimana tips yang pernah dirilis di Detik ini, bunda dapat mencobanya dengan memilih beberapa tips berikut.

Beberapa Cara Agar Anak Tidak Ngompol

Kurangi Minum Sebelum Tidur

Anak memerlukan kebutuhan cairan yang cukup sekitar 5 sampai 6 gelas per hari. Jangan mengurangi asupan cairan hanya karena ingin agar anak tidak ngompol. Cara agar anak bisa berhenti ngompol dengan tetap memberikan minum yang cukup dalam sehari adalah dengan memberikan minum secara bertahap. Pada pagi dan siang hari anak dapat minum sesuai kebutuhannya dan secara bertahap dikurangi sampai menjelang tidur. Hal ini akan meminimalisir bertumpuknya dalam kandung kemih yang bisa menyebabkan anak ngompol. Karena itu hendaknya sebelum tidur kebutuhan minum sudah terpenuhi.

Menghindari Konsumsi Minuman yang Mengandung Kafein

Minuman yang mengandung kafein merupakan minuman yang bersifat diuretik dan menyebabkan ngompol. Minuman jenis ini di antaranya adalah cola, teh, cocoa, dan cokelat, termasuk juga di dalamnya susu cokelat.

Mengantar ke Toilet dan Hadiah

Cara selanjutnya yang cukup manjur adalah dengan mengantar anak untuk pipis sebelum tidur. Anda bisa mengajaknya ke toilet atau dengan berbisik kepadanya untuk ke toilet dahulu sebelum masuk kamar tidur. Seperti sebuah terapi, cara ini bila dilakukan dengan baik dan berkali-kali akan bisa mendisiplinkan anak agar pipis dulu sebelum tidur.

Untuk memberi semangat, Anda dapat memberi iming-iming hadiah bila anak mau pipis dulu, karena umumnya anak akan malas bila sudah mengantuk dan ingin tidur.

Hindari Obat Sembelit

Sebaiknya juga jangan berikan obat sembelit pada anak karena ini akan mempengaruhi kandung kemihnya.

Menggunakan Alarm Cegah Ngompol

Bisa jadi Anda membutuhkan alarm ngompol untuk memberi perhatian pada anak. Anak dapat segera bangun karena alarm berbunyi saat ia ngompol. Model alarm bisa bermacam-macam, Anda bisa memilih yang terhubung dengan perlak atau popok. Saat alarm terkena cairan, maka akan segera berbunyi dan menuntun anak agar bangun. Lama-kelamaan, anak akan segera bangun sendiri saat ingin pipis meski alarm sudah tidak digunakan. Bila anak sudah tidak mengompol selama 14 hari berturut-turut kemungkinan metode ini berhasil. Reaksi anak terhadap bunyi alarm sangat penting tapi keberhasilan latihan ini bisa dilakukan selama dua sampai empat bulan hingga benar-benar efektif.

Menggunakan Obat Anti Ngompol

Ada hormon yang bersifat anti deuretik. Hormon inilah yang digunakan sebagai obat anti ngompol pada anak. Hormon ini bekerja untuk mengurangi produksi urin saat tidur. Ada beberapa bentuk obat, mulai dari tablet, sirup dan semprot hidung.

Dalam beberapa penelitian, obat ini terbukti efektif mengatasi anak ngompol hingga 70 persen. Anda bisa berkonsultasi ke dokter untuk menentukan jenis obat yang tepat untuk mengatasi anak ngompol.

Itulah beberapa treatment yang bisa digunakan untuk menghindarkan anak dari kebiasaan ngompol. Ibu bisa mencoba cara ini mulai dari yang pertama sebelum akhirnya memutuskan untuk menggunakan obat. Agar anak tidak ngompol dapat diatasi dengan beberapa cara di atas dan tentunya dilakukan dengan cara bertahap dan telaten penuh kesabaran. Jangan sering memarahi anak karena ngompol, sebaiknya berkomunikasi dengan cara yang penuh kasih sayang agar anak tidak trauma dan ketakutan.