Bagi orang tua, memberikan asupan gizi yang baik dan benar kepada anak adalah usaha penting yang harus selalu diperhatikan sebagai usaha menjaga kesehatan anak, menunjang pertumbuhan anak, dan upaya preventif dalam menghindarkan anak dari bahaya penyakit. Karena itu, adalah hal penting bagi orang tua untuk selalu mendapatkan cara yang tepat dalam mengasuh anak termasuk bagaimana cara memulai memberikan makanan padat kepada bayi. Jangan sampai kesalahan memberi makanan padat bagi anak malah menjadi resiko sakit pada anak. Perlu diperhatikan pula, bahwa pemberian makan yang tidak tepat pada anak juga beresiko tinggi, termasuk di antaranya adalah diare, masalah lambung, dan pertumbuhan anak. Diare masih menjadi salah satu penyebab kematian bayi yang tinggi di Indonesia.
Apa saja hal penting yang perlu diperhatikan saat memberi asupan makanan padat pada bayi? Berikut ini adalah perilaku baik dalam memberi asupan padat dari beberapa pakar kesehatan dan gizi anak.
Cara Memberi dan Memulai Memberi Makanan Padat Pada Anak
Sebagaimana informasi yang pernah ditulis di majalah Parentsindonesia, orang tua harus memperhatikan hal-hal berikut saat memberi asupan padat pada bayi:
Perhatikan Umur dan Tanda Bayi Siap Makan Makanan Padat
Secara kesehatan, bayi sudah mulai dapat menyantap makanan padat pada usia 4 bulan sampai 6 bulan. Pada usia paling awal 4 bulan, Anda bisa mencoba memperhatikan tanda-tanda bahwa bayi siap makan. Beberapa diantara tandanya adalah bayi sudah bisa duduk sendiri, mulai suka meraih makanan dalam piring. Anda juga bisa mencoba dengan menaruh makanan lembut seperti sereal campur asi atau susu formula pada sendok. Bila bayi meraih sendok kemudian bisa menelan makanannya, berarti bayi telah siap untuk diberi makanan pada dengan kadar awal yang minimal. Sebailknya, bila bayi memuntahkannya, berarti bayi belum siap dan Anda tidak perlu memaksanya. Tunggu beberapa minggu lagi untuk mencoba lagi.
Coba Awali Dengan Sereal atau Bubur
Makanan halus seperti sereal dapat mudah dicerna oleh bayi dan bayi akan mudah menelannya. Untuk membuatnya tidak terlalu asing pada bayi, Anda bisa mencampurnya dengan susu formula atau asi yang masih khas pada bayi. Perlu diperhatikan, bahwa masa-masa awal pemberian makanan padat pada bayi adalah pembiasaan makan bayi bukan terfokus pada gizi, karena gizi masih diperoleh dengan baik dari ASI. Saat membuat makanan jangan sekali-kali memberi rasa tambahan seperti garam, gula, rempah-rempah, atau bahkan penyedap rasa.
Jangan Terlalu Kenyang
Bayi juga bisa melakukan respon saat ia kenyang. Menggelengkan kepada atau menoleh saat disuapi adalah sinyal bahwa bayi sudah puas dengan makanan. Lebih cermat lagi, perhatikan apakah bayi mendengus atau menghembuskan anfas panjang saat disuapi, ini bisa jadi sebagai tanda ia sudah menolak makanan. Bunda tidak perlu memaksanya, cukupkan dulu asupan saat itu. Beberapa tanda lain dari bayi saat kenyang adalah bersendawa dan muntah. Bila itu terjadi, stop! Nanti bisa disambung lagi.
Bayi Punya Selera Pada Makanan
Bayi punya kesukaan tertentu pada jenis makanan padat. Saat pertama mungkin ia tidak suka dengan brokoli, Bunda bisa mencari bahan lain yang mungkin lebih disukai bayi. Bunda tentu harus bersabar sampai menemukan jenis makanan yang disukai bayi, namun dengan tetap memperhatikan kandungan gizi serta kemampuan bayi dalam mengolah jenis makanan tersebut.
Demikian beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memberi makanan padat pada anak bayi. Jangan pernah putus asa saat anak selalu menolak makanan yang diberikan. Ada banyak pilihan jenis makanan yang bisa diberikan kepada anak. Usahakan jangan pernah memebri makanan yang telah dibumbui, mengandung garam, gula, dan segala jenis perasa lainnya. Pada awalnya cukup flat saja dengan irama jenis makanan yang berbeda-beda. Terimakasih, semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan sungkan-sungkan kasih komentar ya ...
Mari kita berdiskusi dan menuangkan ide dengan sopan dan bebas.